WORK LOAD ANALYSIS AND MANPOWER PLANNING

-





WORK LOAD ANALYSIS (ANALISIS BEBAN KERJA) & MANPOWER PLANNING


PENGANTAR

Beberapa situasi / kondisi kerja di bawah ini yang perlu di-challenge :

  • Suatu unit/divisi kerja tertentu karyawannya tampak sangat sibuk, cenderung bekerja lebih dari waktu normal
  • Suatu unit/divisi kerja yang lain karyawannya tampak santai, pressure kerja cenderung sedikit, punya waktu untuk santai dan selalu pulang tepat waktu
  • Seorang atasan tampak sangat sibuk, sementara bawahannya terlihat sangat santai dan punya banyak waktu sisa atau sebaliknya
  • Pemimpin unit/divisi atau Dept HR menilai suatu unit/divisi kerja tertentu memiliki jumlah karyawan terlalu banyak
  • Pemimpin unit/divisi atau Dept HR menilai suatu unit/divisi kerja tertentu memiliki jumlah karyawan terlalu sedikit
Dari beberapa kondisi di atas, muncul pertanyaan:
  1. Apakah beban kerja di organisasi  / perusahaan kita sudah efisien?
  2. Apakah karyawan di organisasi  / perusahaan kita benar-benar produktif?
  3. Apakah karyawan di organisasi  / perusahaan kita sudah benar-benar mengoptimalkan waktu dan  skill-nya?
  4. Berapa sebenarnya jumlah kebutuhan karyawan yang ideal di tiap-tiap unit/divisi pada organisasi / perusahaan kita?
  5. Bagaimana caranya meningkatkan efisiensi kerja?


WORKLOAD ANALYSIS

Untuk menjawab hal ini, konsep analisis beban kerja hadir sebagai salah satu teknikal praktis yang dapat dipergunakan untuk menguantifikasikan dan menghitung produktivitas karyawan Anda. Salah satu pendekatan dalam analisis beban kerja adalah time study basis, yaitu dengan pendekatan menghitung waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas setiap jabatan.


MANFAAT WORKSHOP

Workshop ini akan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini:

  • Apakah karyawan telah mengembang tugas dan tanggung jawab sesuai dengan ekspektasi jabatan dan organisasi itu sendiri?
  • Apakah job description yang dirancang sudah merepresentasikan beban kerja yang optimum sesuai dengan waktu yang tersedia?
  • Apakah job description yang dirancang untuk suatu jabatan memiliki beban kerja yang relatif dibandingkan jabatan lain yang setara?
  • Berapa sesungguhnya standar waktu untuk setiap tugas?
  • Apakah perlu perubahan struktur organisasi, job description atau job redesign bahkan persyaratan kompetensi yang mengikutinya?
  • Berapa sesungguhnya jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk tiap-tiap jabatan?


OUTLINE

1.      Konsep Work Load Analysis 
  • a.       Definisi
  • b.      Sejarah pengukuran waktu
  • c.       Jenis beban kerja
  • d.      Metode / teknik
2.      Review Job Description
3.      Data gathering
4.      Data processing
5.      Merumuskan Tugas dan Elemen Tugas
6.      Menghitung Beban Kerja Individu (BKI)
7.      Menghitung Beban Kerja Jabatan (BKJ)
8.      Validasi data
9.      Menghitung Jumlah Kebutuhan SDM
10.  Analisis data

SIAPA SEBAIKNYA YANG IKUT?

Semua pemimpin unit/bagian/divisi, tim Human Resource/Capital

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Joint Operations, A Way of Sharing Risks & Reward in Petroleum’s E & P Segment

-
Image
Joint Operations, A Way of Sharing Risks & Reward in Petroleum’s E & P Segment Instructor: Mr. Jimmy Karnadi August  28 th – 30 th 2013 – Tentrem Hotel Yogyakarta   COURSE OBJECTIVES Operating in oil and gas industries, for sure it is understandable by every body that it involves capital intensive, yet the success ratio in these industries is very low. In an attempt to minimize risks and at the same time to gather the needed capital which the E & P companies should spend, they form Joint Operation to achieve their aims. To enable to operate, do proper recording and make correct reporting of your company, either as an operator or non operator as the case may be for your company, each of you should know the basic legal form of the Joint Venture Agreement, Joint Operating Agreement, Accounting Procedure and any other matters that your company has entered an agreement into. Your company may enter into various Joint Venture Agreements, through Far
Read more

HSE /K3LL ( Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lindungan Lingkungan) Internal Audit

-
Image
HSE /K3LL ( Kes e lamatan, Kesehatan Kerja & Lindungan Lingkungan )   Internal Audit                         7-9 October 2015 – Yogyakarta Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja mensyaratkan diterapkannya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Dalam hal ini, perusahaan menerapkan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3), sesuai dengan Peraturan Menteri No Per-04/MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja. Meskipun pelaksanaan Sistem Manajemen K3LL / HSE   di perusahaan menjadi tanggung jawab P2K3, akan tetapi peran pekerja dalam menerapkan kaidah-kaidah Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga sangat penting. Dalam rangka meningkatkan kompetensi, pemahaman dan pengetahuan perusahaan Saudara tentang   Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (OHSAS18001:2007), dan   ISO 14001:2004   mencakup 3 hal pokok yaitu: pemenuhan peraturan perundang-und
Read more

BUDGETING AND REPORTING CONCEPTS for JOINT COOPERATION CONTRACT

-
Image
Budgeting and Reporting ConCEPTS  for JOINT COOPERATION CONTRACT (KKS) “ POD, WP&B, FQR, AFE, COR AFE, PIS, and PPP ” 12- 14 Agustus 2020 - Royal Ambarrukmo Hotel Yogyakarta     PENDAHULUAN Bentuk Production Sharing Contract (PSC) memberikan akses untuk melakukan kegiatan eksplorasi dan pengembangan industri hulu minyak dan gas bumi (migas), yang ditandai dengan pembagian produksi migas sebagai hasil kerjasama antara investor ("Kontraktor") dengan Pemerintah sebagai pemegang hak atas tambang migas ( mineral right ). Proyek eksplorasi dan pengembangan industri hulu migas ditandai oleh modal investasi sangat besar, tenggang waktu panjang, dengan informasi wilayah kerja tidak lengkap . Untuk memenuhi kondisi tersebut, diperlukan suatu prespektif keekonomian yang terkait dengan Plan of Development (POD).   POD merupakan kata kunci usaha di bidang hulu migas yang padat modal, berteknologi tinggi dan beresiko besar, sehingga perencanaan pengembangan lapangan
Read more